Rabu, 04 Juli 2018

Jingga dalam Elegi (resensi)

Jingga dalam Elegi




Judul : Jingga dalam elegi

Pengarang : Esti Kinasih

Penerbit : PT. Gramedia pustaka Utama

ISBN : 9789792266474

Tebal : 392 hal

Tahun Terbit: 2011, Jakarta

.

.  Saat berjalan-jalan di sebuah mal, tanpa sengaja Tari bertemu Ari. Tapi ternyata cowok itu bukan Ari, melainkan Ata–saudara kembar Ari!. Tari jelas syok. Tapi yang membuatnya lebih syok lagi, nama lengkap Ata adalah Matahari Jingga! Rahasia terbesar Ari tentang masa lalunya, yang mungkin juga yang terkelam akhirnya terkuak. Tari merasa semua pertanyaannya selama ini akhirnya terjawab. Alasan Ari tercatat sebagai siswa yang paling bermasalah, dan kenapa sejak awal Tari merasakan, Ari sebenarnya baik. Dan memang demikian. Sementara sesungguhnya yang terjadi lebih rumit dari pada itu. Sebuah rahasia Ari yang lain telah menempatkan Tari sebagai korban, tanpa sedikit pun Ata terlibat di dalamnya.  Setelah menemukan rasa nyaman, dan ketenangan dalam diri Ata, perlahan Tari mulai melupakan Angga. Sikap Ata yang bertolak belakang dengan Ari membuat Tari nyaman bersama nya. Tari pun sering curhat kepada Ata yang lembut, penuh perhatian, baik hati, dan yang baru belakangan Tari sadari berhasil membuat jantungnya berdetak tak karuan. Gangguan dan intimidasi Ari sampai tidak dibiarkan lagi. Inilah yang membuat Ari makin salah tingkah-kini saingannya bukanlah Angga, melainkan saudara kembarnya sendiri. Namun, saat Tari merasa telah menemukan pelabuhan hatinya, satu rahasia besar perlahan-lahan terkuak. Tari merasa lambat laun sikap Ata semakin mirip…Ari!. Dan ternyata semua itu memanglah benar, bahwa notabene Ata adalah Ari-yang menyamar menjadi saudara kembarnya- untuk mendekati Tari.


Tari sangat kecewa, dan merasa telah dipermainkan oleh Ari. Namun, pada dasarnya Ari melakukannya karena terpaksa, dia merasa dengan itulah jalan terbaik untuknya dan Tari. Dan Tari menjadi semakin benci kepada Ari.

.

.

Akankah Tari, memaaffkan Ari?, akankah mereka semakin dekat atau justru menjauh?, simak review selanjutnya di novel ketiga kak Esti Kinasih Jingga untuk Matahari. Yak 😉

Tidak ada komentar:

Posting Komentar