Selasa, 25 Agustus 2020

Media Sosial Mulai Racuni Pikiran Remaja

Oleh: Desi Melianawati


            Dalam era globalisasi dan modernisasi memberikan dampak perubahan yang sangat besar dan meningkat secara signifikan baik sisi pola hidup maupun teknologi. Seperti internet atau  media sosial, tentu media sosial atau yang biasa dipanggil medsos saat ini merupakan kebutuhan yang bukan lagi menjadi hal asing dikalangan remaja, dewasa, maupun  masyarakat umum. Dewasa ini pengguna medsos semakin meningkat di sekitar kita hingga mendunia.

            Medsos menjadi sarana bagi setiap orang untuk mencari informasi sesuai dengan yang dibutuhkannya. Namun disisi lain ada beberapa hal yang  perlu diperhatikan agar medsos tidak disalahgunakan terutama bagi para pelajar, yang seharusnya melaksanakan tugasnya yakni belajar bukannya menggunakan medsos hingga tak kenal waktu.  Untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan medsos oleh para remaja terutama pelajar, maka perlu diadakan bimbingan dan konseling oleh semua pihak, orang tua, guru, atau lingkungan pergaulan. Hal ini sangatlah penting, karena jika remaja atau pelajar tersebut sudah menghabiskan waktunya untuk selalu menggunakan medsos, tentu hal ini berdampak pada psikologi dan pemikirannya. Seperti nilai sekolah yang menurun drastis, gaya hidup, sampai tingkah laku yang tidak benar. Sisi negatif medsos yang lain seperti pornografi, berita hoax, penipuan, unsur SARA juga tak kalah penting untuk diketahui. Maraknya pornografi, penipuan, dan berita hoax di medsos, tentu dapat memberikan pengaruh buruk bagi pengguna medos terutama pelajar dan remaja.

            Pemerintah sebenarnya telah melakukan filterisasi media sosial agar hanya postingan-postingan baik yang termuat dalam medsos bukan yang berbau SARA, dan sebagainya. Pemerintah juga sudah bekerjasama dengan polisi agar orang-orang yang melanggar peraturan pemerintah dengan memposting sesuatu hal yang berbau SARA dan sebagainya maka akan dikenai sanksi.

            Menurut pengamat medsos Imam Azizi, gunakanlah media sosial untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat, bersikaplah selektif terhadap segala hal, dan juga jadilah seorang pembaca yang baik karena pembaca yang baik adalah seorang penulis yang baik.

Tentu saja selain sisi negatif, medsos terdapat sisi positif yang tidak kalah penting, seperti: sarana untuk mencari informasi, chatting, bersosialisai dengan teman yang berjarak jauh, dan masih banyak lagi. Alangkah baiknya, sebagai remaja jika memanfaatkan media sosial untuk belajar perlu mengambil referensi agar sumber artikel dan yang lainnya terjamin keasliannya dan tidak hoax.

Sekali lagi penulis tekankan, gunakanlah waktu sebaik mungkin, pandai-pandailah me-manage waktu agar kehidupan menjadi sistematis dan tidak membuang waktu dengan percuma, manfaatkanlah medsos seperlunya dan jangan sampai terkena sindrom android yang sangat merugikan.

jadilah seorang pembaca yang baik karena pembaca yang baik adalah seorang penulis yang baik.


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar